TEHNIK KONSELING PSIKOLOGI



KASUS 1 :

Tia adalah  seorang perempuan berumur 20 th, sudah lebih dari 4 bulan  membina hubungan sepasang kekasih dengan putra. Usia mereka hampir sama, hanya berbeda beberapa bulan. Selama menjalani kehidupan sepasang kekasih itu, tia mengakui sudah mengecap kebahagiaan, tanpa ada masalah berat yang mengganggu. Kalaupun ada, hanya masalah biasa yang masih dalam batas kewajaran. Sekarang mereka menjalani hubungan longdistance (jarak jauh) karena tia harus melanjutkan sekolahnya diluar kota,meski begitu mereka berjanji akan terus menjaga hubunganya sampai tia lulus, dan mereka saling berbagi kabar hanya lewat alat komunikasi saja.
Akan tetapi, akhir­-akhir ini tia dibuat heran oleh tingkah laku mantan pacarnya yang sekarang menjadi teman baiknya. Setiap hari sikap mantannya itu seperti mengidolakan putra (pacar tia) memuji-muji dengan cara yang berlebihan, dan perlu diketahui, mantan pacarnya itu adalah teman baik putra (pacar tia), meskipun tia baru tahu setelah ia dan putra jadian. Tapi putra dan mantanya sepertinya tidak ada masalah dengan itu.
Akhirnya pada suatu malam,yaitu malam minggu. Mantannya (sebut saja si A) menelponya, dan mengatakan akan bertemu malam itu dengan putra, karna katanya sudah lama ia tidak bertemu, sudah kangen katanya. Setelah 2 jam lamanya mereka telpon-telponan akhirnya si A pun kehabisan pulsa, lama jeda waktunya, sebenarnya tia juga sudah lelah telpon-telponan dengan A, tapi sepertinya si A masih belum puas,dan merekapun ngobrol lagi, ternyata si A memakai Hp putra untuk menelpon tia, saat tia bertanya, kemana putra? Kok Hpnya bisa sama kamu? Si A menjawab kalau putra sedang bersama cewek didalam kamar berdua. Tak lama setelah mereka ngobrol putrapun datang menghampiri si A, tanpa basa-basi tia meminta si A untuk memberikan telponnya pada putra, setelah lama menahan tangis akhirnya tia pun menangis dan meminta putus, tapi seperti orang yang tidak tahu apa-apa putra bertanya ada apa dengan tia?. Setelah di jelaskan ia pun membantah dan mengatakan kalau saat itu si A sedang teler (habis minum minuman keras) dan ia sama sekali tidak pernah berduaan dengan cewek manapun, dikamar ia hanya sendiri sedang menghindari anak-anak yan sedang teller diluar.
Tia tidak tahu harus berbuat apa, dan  tidak tahu harus mempercayai siapa, apakah putra laki-laki yang sangat ia cintai, ataukah si A teman baik sekaligus mantan kekasihnya yang dianggapnya tidak pernah berbohong padanya itu?.





KASUS 2 :


Saya seorang perempuan yang  sedang menuntut ilmu disalah satu universitas swasta di malang dan umur saya sekarang 22 th, saya ada masalah yang sangat mengganggu kehidupan saya sebagai mahasiswi. saya punya pacar yang sangat saya cintai dan saya sangat sayangi, tapi juga sangat posesif dan egois sekali, setiap saat dia punya waktu senggang, saya harus sama dia  tapi kalau saya lagi sibuk dan tidak  bisa untuk sama dia, dia bakal marah-marah, maki-maki, bahkan sampai mengancam untuk pisah (putus) dan akan meninggalkan saya begitu saja, hal ini sudah sering dia buktikan, sampai akhirnya saya harus bersikap nurut-nurut  saja sama dia,,
Pacar saya itu sudah bekerja di salah satu departemen di malang, tapi dia memang tidak mau berteman dengan teman-temannya karena katanya dia takut saya akan cemburu dan kalau sering jalan bareng teman-temannya dia takut nanti tidak punya banyak waktu untuk saya. Saya sudah berkali-kali membicarakan soal keposesifannya pada saya itu dengan cara baik-baik, tapi ia hanya meng’ya”kan saja, paling hanya bertahan 2 hari, setelah itu ngulang lagi..
Saya pusing dengan masalah ini, malah lama-lama saya bisa setres kalau terus-terusan mikirin soal ini. parahnya lagi, sebentar lagi saya ujian akhir, saya takut masalah ini mempengaruhi pikiran saya terus.. saya harus bagaimana..



SEMOGA MEMBANTU, DAN TUGASNYA CEPAT SELESAI.. SEMANGAT ADEK2 :*


Komentar